Ahok menanggapi pertanyaan wartawan yang mengatakan bahwa Habiburokhman bilang cuti kampanye bagi gubernur petahana itu wajib. Ahok pun meminta untuk beradu argumen di MK dengan Habiburokhman.
"Makanya, debat sama Habiburokhman jangan di media deh. Makanya itu kenapa aku bawa ke Mahkamah Konstitusi. Kalau bawa ke media, dia mah menang melulu," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).
"Maunya menang melulu kan? Bilangnya mau loncat dari Monas, kita sudah ajarin dia. Coba sekarang, orang mau iseng, cek lagi itu KTP, asli enggak KTP satu juta? Dia loncat enggak? Enggak," tambah Ahok.
Ahok juga merasa Habiburokhman selalu pesimis dengan apa yang dilakukannya. "Sekarang aku ikut parpol katanya itu enggak cukup, padahal faktanya itu cukup loh. Kalau enggak cukup, mau enggak parpol-parpol dukung kita dari awal. Dia susah ketemu orang pintar. Bolak-balik, bolak-balik, ya susah kan?" tambah Ahok.
"Minimal kasih tahu dia, saya ke sana tanpa pengacara, supaya kalau lawan dia tuh enak gitu. Iya kan?" tambah Ahok.
Ahok pun mengatakan, dirinya selalu meminta pendapat teman-temannya yang berlatar belakang pendidikan hukum. Diakui Ahok, selama tidak memakai jasa pengacara ini, dirinya jadi lebih mengerti soal hukum.
"Kan aku tanya teman-teman pengacara juga. Kan sekarang bagus tuh, jadi hasil notulen itu langsung dia pakai teknologi anak bangsa, itu loh yang langsung diterjemahin ke websitenya. Aku tinggal kirim ke teman-teman, pendapatnya. Macam-macam aku dengerin aja. Masuk akal yang mana ini, kita lempar ini. Aku bacain aja. Lama-lama aku pintar juga. Jadi belajar. Saya baru pertama kali di MK. Minimal sudah duduk di kursi MK, lumayan," katanya.
Lalu, apakah ke depan akan terus tanpa pengacara?
"Kan BTP, Beracara Tanpa Pengacara," jawab Ahok sambil tertawa.
Sumber: detik.com
No comments:
Post a Comment