Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Video

Games

Recent Posts

Friday, August 26, 2016

Akhirnya Ahmad Dhani Bongkar Penyebab Jarang Dapat Job Manggung. Alasannya Mengejutkan...!!


pembelakejujuran.blogspot.com ~ Gaung musisi Ahmad Dhani diatas panggung industri musik Tanah Air mulai jarang terdengar. Pria kelahiran Surabaya 44 tahun silam itu kini justru lebih dikenal sebagai seorang orator yang lekat dengan aksi dan pernyataan kontroversial.

Meski telah mengakui bahwa dirinya mulai bosan dikenal sebagai musisi, Ahmad Dhani ternyata masih memiliki alasan lain yang membuatnya jarang mendapat tawaran panggung. Saat melakukan kunjungan ke redaksi Okezone, 24 Agustus 2016 kemarin, pemilik Republik Cinta Management itu mengungkapkan alasannya.

"Mungkin juga saya sekarang agak kurang aktif di musik, karena yang mau bayar saya itu jarang ada yang berani," ungkapnya.

Kendati mulai jarang mendapat tawaran manggung di Tanah Air, Ahmad Dhani rupanya masih aktif dalam menunjukkan kemampuannya sebagai seorang musisi handal. Ia baru saja menyelesaikan penggarapan album untuk salah satu penyanyi Malaysia, dengan honor yang menurutnya belum ada satupun orang Indonesia yang bisa menandinginya.

"Saya baru saja menyelesaikan album buat penyanyi di Malaysia, dan itu honornya belum ada yang bisa menandingi di Indonesia," terang Dhani.

Wah, ternyata Ahmad Dhani mengaku jarang tampil karena yang mau bayar jarang ada yang berani.

Sebagai bahan referensi, untuk tahun 2016 ini dia 5 Grup Band Termahal di Indonesia.

1. Slank, sekali konser memiliki bayaran 500 Juta Rupiah.

2. Noah, Band yang digawangi oleh Ariel dan kawan - kawan ini memiliki bayaran sebesar 400 Juta Rupiah sekali tampil.

3. Ungu, Band yang saat ini sang vocalis yaitu Pasha sudah menjabat sebagai wakil Wali Kota Palu ini dalam setiap konsernya mendapatkan bayaran sebesar 350 Juta Rupiah. Lalu bagaimana kelanjutan Unggu setelah Pasha menjadi pejabat ya? Kita tunggu saja album berikutnya.

4. Nidji, Band Indonesia Termahal selanjutnya adalah Ungu yang digawangi oleh Giring dan kawan - kawan. Meskipun namanya saat ini tidak seheboh di album pertama dulu, namun ternyata tarif panggung Nidji juga masih tergolong mahal. Dalam setiap perform Nidji dibayar sebanyak 275 Juta Rupiah.

5. Yovie and Nuno, Lagu - lagu band ini juga banyak disukai karena bernuansa romantis. Wajar saja karena lagu - lagu band ini memang ciptaan dari musisi senior Yovie yang memang sudah banyak menciptakan lagu untuk penyanyi - penyanyi di Indonesia. Yovie and Nuno mendapatkan bayaran 250 Juta Rupiah dalam sekali tampil.

Sementara untuk artis wanita termahal, saat ini masih dipegang Syahrini dengan tarif 250juta dan Agnes Monica dengan tarif 140 juta.

Nah, ternyata Ahmad Dhani dan Grup Band nya bahkan Mulan Jameela tak masuk daftar artis dengan bayaran termahal. Atau mungkin, bayarannya paling mahal diatas Slank dan Syahrini. Bagaimana menurut anda??

Sumber: BeritaTeratas.com

"Pak Ahok, Sini Pak ke Bagian Sayuran, Pak..."

pembelakejujuran.blogspot.com ~ Usai meresmikan Pasar Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung masuk ke area pasar untuk melihat-lihat.

Pedagang yang berjualan di Pasar Pesanggrahan heboh dan langsung berebut mengajak Basuki berfoto bersama.

Sedianya, Basuki alias Ahok masuk ke pasar untuk melihat-lihat kondisi pasar yang baru diresmikan itu. Sesekali, Ahok juga berbincang dengan pedagang di kios-kios mereka.

Namun, Ahok selalu diadang oleh pedagang lain tiap kali berpindah ke kios lain. Mereka mengajak Ahok foto bersama.

"Pak Ahok, sini Pak ke bagian sayuran, Pak," teriak para pedagang.

Sebagian pedagang akan menghela nafas kecewa jika Ahok tidak melewati kiosnya. Meski demikian, Ahok melayani semua permintaan foto itu. Dengan sabar, dia melayani satu per satu permintaan foto warga.

Pantauan Kompas.com, Ahok pertama kali melihat kios-kios yang menjual perlengkapan rumah tangga dan juga pakaian. Setelah itu, barulah Ahok turun ke lantai dasar Pasar Pesanggrahan untuk melihat kios pasar basah yang menjual sayur dan daging.

Pasar Pesanggrahan memiliki luas lahan 2.360 meter persegi dan luas bangunan 533,60 meter persegi. Jumlah tempat usaha yang ada di sana sebanyak 158 terditi dari 110 kios dan 48 los.


Sumber: kompas.com

Wali Kota Jaksel: Lanjutkan Saja, Enggak Ada Urusan dengan Ratna!

Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi.
pembelakejujuran.blogspot.com ~ Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan akan tetap membongkar puluhan bangunan yang berada di pinggiran rel kereta api, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Dia tidak peduli warga mengajak Ratna Sarumpaet melakukan penolakan.

"Lanjut saja, enggak ada urusan dengan Ratna (Sarumpaet)," kata Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, dalam pesan singkatnya, seperti dikutip dari Warta Kota, Kamis (25/8/2016).

Dia mengatakan, penertiban bangunan yang berada di tanah negara akan tetap dilaksanakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Rencananya, penertiban bangunan akan dilakukan pada awal September 2016 mendatang.

Pemkot Jakarta Selatan mau merelokasi warga Rawajati ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Namun, sebagian besar warga menolak. Hanya ada lima KK yang baru mendaftar Rusun Marunda.

Hingga saat ini, pihak Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Rawajati sedang melakukan pendekatan persuasif dengan warga Rawajati.

Sementara itu, saat datang ke Rawajati, Ratna Sarumpaet menilai, penggusuran merupakan kebijakan yang otoriter. Dia menyebut warga Rawajati digusur tanpa pemberian surat peringatan terlebih dahulu dan tak diberikan tempat tinggal layak.

"Masa mau menggusur tak ada SP 1, 2, dan 3. Itu terlalu otoriter namanya. Pemerintah kan tahu itu tidak benar, kenapa masih mau menggusur?" kata Ratna, Kamis (25/8/2016).

"Saya akan ajak warga bertemu DPRD agar dihentikan dulu deh ini. Lalu, dongeng-dongeng rusunawa memanusiakan juga hentikan sekalian."

"Ini saja Kalibata City yang seharusnya jadi rusunami sekarang disewa-sewakan tanpa ada surat. Sedang warga sini mana ada yang diajak ke situ," ucapnya.


Sumber: kompas.com

Astaga! Kemendikbud Salah Hitung Tunjangan Guru Kelebihan hingga Rp 23,3 T!

pembelakejujuran.blogspot.com ~ Pelaksana Tugas Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rasidi mempertanyakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa salah menghitung anggaran untuk tunjangan profesi guru.

Semula Kemendikbud mengusulkan dana tunjangan profesi guru sebesar Rp 69,7 Triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) 2016.

Namun belakangan diketahui Rp 23,3 triliun diantaranya merupakan over budget atau dana berlebih. Sebab, anggaran guru yang tersertifikasi ternyata tidak sebanyak itu.

"Kami malah mempertanyakan bagaimana mungkin pengelola guru bisa salah hitung anggaran tunjangan profesi guru yang tidak sesuai dengan kenyataan yang dibayarkan," kata Unifah saat dihubungi, Jumat (26/8/2016).

Hanifah mengatakan, kelebihan anggaran sebesar Rp 23,3 Triliun itu bukan lah sebuah angka yang kecil. Akibat kelebihan dana itu, kata dia, tunjangan guru seolah-olah menelan dana yang besar di APBN.

Padahal kenyataanya, dari Rp 69,7 Triliun dana yang dibutuhkan untuk tunjangan profesi guru hanya 46,4 Triliun.

"Yang dibayar hanya setengahnya lebih sedikit karena hanya 1,2 juta guru yang disertifikasi. Bandingkan dengan data guru yang diakui 2,2 juta guru. Artinya masih 1 juta guru yang belum disertifikasi," ucap Unifah.

Unifah pun berterima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berhasil menemukan kelebihan dana tunjangan profesionalisme guru.

Dengan diketahuinya kelebihan anggaran ini, maka pemerintah bisa memanfaatkan dana Rp 23,3 Triliun itu untuk sektor lainnya.

"Terima kasih Ibu Menkeu, PB PGRI mengapresiasi langkah Ibu Menkeu karena sejatinya tidak ada potongan tunjangan profesionalisme guru bagi guru yang berhak mendapatkannya," kata dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan untuk menunda pengucuran dana transfer ke daerah pada APBNP 2016 sebesar Rp 72,9 triliun.


Dari jumlah tersebut, Rp 23,3 triliun merupakan dana tunjangan profesi guru seluruh Indonesia yang merupakan dana transfer khusus (DTK).

"Kami melakukan penyesuaian untuk yang DAK non-fisik, terutama untuk tunjangan profesi guru. Ini saya mohon jangan seolah-olah (pemerintah) dibaca tidak punya komitmen ke pendidikan," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ia menuturkan, penundaan pengucuran tunjangan profesi guru dilakukan setelah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan penelusuran anggaran atas dana transfer ke daerah tahun anggaran 2016.

Pada APBN-P 2016, total dana anggaran tunjangan profesi guru sebesar Rp 69,7 triliun. Namun, setelah ditelusuri, Rp 23,3 triliun merupakan dana yang over budget atau berlebih. Sebab, dana anggaran guru yang tersertifikasi ternyata tidak sebanyak itu.


Sumber: kompas.com

Ketika Ahok Bikin Perwakilan PBB yang Protes Penertiban Terdiam

pembelakejujuran.blogspot.com ~ Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah didatangi perwakilan dari Perserikatan Bangsa Bangsa yang membahas soal penertiban di Jakarta.

Ia menduga perwakilan PBB itu datang karena Komnas HAM telah melaporkannya kepada PBB.

"Dulu kan (Komnas HAM) sudah pernah laporin saya ke PBB, datang kok, masih ada videonya orang PBB mungkin dilaporin dari komnas HAM, saya tidak tahu. Datang dari PBB bagian untuk pengungsi, oh ngoceh-ngoceh, cewek, dari orang Brasil," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/8/2016).

Kepada perwakilan PBB itu, Ahok langsung menunjukkan gambar rumah susun yang disediakan untuk warga terdampak penertiban.

Ahok lantas menantang perwakilan PBB itu untuk menyebutkan daerah lain yang menyediakan rumah susun sebaik Jakarta. Kata Ahok, perwakilan PBB itu langsung terdiam.

"Lu kasih tahu gua negara mana yang pindahin orang dapat full furnish, ada kulkas, ada TV, lu kasih tahu gua dong. Dia pingin tahu rencana pembangunan rumah susun berapa banyak. Aku paparin semua rumah susun, langsung diam," ujar Ahok.

"Lu enggak usah atur gua deh, gua bilang," tambah Ahok.

Ahok sendiri merasa kesal dengan Komnas HAM yang mengeluarkan catatan negatif mengenai kondisi warga terdampak penertiban Kalijodo.

Berdasarkan catatan Komnas HAM, hanya ada 200 kepala keluarga Kalijodo yang ditampung di Rusun Marunda.

Ada 14 KK yang memilih keluar dari rusun karena tidak mampu membayar uang sewa sebesar Rp 300.000 per bulan.

Selain itu, Komnas HAM mencatat ada 135 anak yang telah kehilangan hak menempuh pendidikan.


Sumber: detik.com

Luar Biasa, Ini Cara Ahok Rayu Warga agar Tanah Mereka Bisa Digusur dan Dijadikan Rusun


pembelakejujuran.blogspot.com ~ Pembangunan tujuh menara hunian tambahan di Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat, akan menjadi acuan bagi pembangunan rusun di lokasi lain di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Rusunawa Daan Mogot memiliki konsep seperti apartemen di negara maju.

"Kami mulai bangun tujuh tower di Rusun Daan Mogot. Begitu kamu masuk, mulai ngerasain suasana kayak di negara maju," kata Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Konsep itulah yang akan disodorkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada warga yang tinggal di permukiman padat, misalnya seperti di kawasan Tambora.

Selain itu, Ahok memiliki cara lain untuk membujuk warga agar bersedia menjual tanahnya kepada Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan rusun. Saat di kawasannya sudah terdapat rusun, warga asli akan mendapatkan sertifikat hak milik atas salah satu unit rusun tersebut.

"Mau enggak semua tanah Anda saya bongkar jadi punya DKI, terus Anda punya sertifikat hak milik, setengahnya jadi taman. Itu cara membenahi kawasan kumuh yang padat di Jakarta," ujar Ahok.

Pembangunan tujuh menara rusun ini akan menggunakan konsep green building, yakni bentuk pengembangan yang mengaplikasikan prinsip hemat energi, tata air terintegrasi, dan pengelolaan sampah terpadu.

Sumber: Kompas.com

Menyayat Hati, Nenek Tua Renta Penjual Kue Ini Ampek Nangis Akibat Perlakuan Dan Ucapan Ahok ini


pembelakejujuran.blogspot.com ~ Video yang memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berhadapan dengan seorang nenek mendadak meledak di dunia maya.

Dalam rekaman video tersebut, tampak seorang nenek penjual kue datang ke Balai Kota untuk bertemu dengan gubernur yang karib disapa Ahok itu.

"Saya kan bawa dagangan, mau coba pak?" kata ibu yang mengenakan jilbab tersebut kepada Ahok.

Lalu, Ahok memanggil salah seorang anak buahnya untuk membeli semua dagangan ibu yang tidak diketahui namanya itu.

"Sini, lo coba beli terus tes di BPOM, lolos nggak makanannya. Ibu, sama dia ya (sambil menunjuk orang orang tersebut). Dia beli," kata Ahok kepada ibu itu.

Baru hendak beranjak, tiba-tiba Ahok berhenti dan menanyakan perihal kesehatan sang ibu.

"Sebentar, ibu kurang sehat? Nggak ke Dokter?," tanya Ahok kepada ibu tersebut.

"Nggak," jawab si ibu sambil menggeleng.

"Lho, BPJS kan ada. Nggak ada?" tanya Ahok lagi.

"Nggak ada. Nggak ada yang mau ngasih," jawab sang ibu lalu tiba-tiba menangis.

"Lho, bisa kok. (Sambil memanggil anak buah), ini diurusin BPJS-nya. Lo urusin ya, sama dia ya bu. Ibu harus urusin kalau sakit," ujar Ahok sambil mengusap pundak sang ibu.

Kemudian, Ahok pun bertanya, "Ibu sakit apa?"

"Ginjal," jawab sang ibu sambil memegang pinggangnya.

"Tolong diurusin ya," kata Ahok seraya menyuruh anaknya untuk mengurus BPJS ibu tersebut dan beranjak dari sana.

Kemudian, adegan dalam video tersebut beralih ketika Ahok rapat di Balai Kota.

Dalam rapat tersebut, Ahok mengungkit persoalan yang dialami ibu penjual kue penderita sakit ginjal tersebut.

"Setiap orang itu berharga. Saya nggak mau ketika bapak ibu melihat orang itu langsung dicuekin," tutur Ahok.

Lalu Ahok bercerita mengenai ibu tersebut.

"Saya lihat ibu ini mau jual kue. Nggak tau akting atau apa, saya lihat ibu ini sakit, karena badannya bengkak. Saya lihat perutnya bengkak, badannya sakit. Saya tanya, langsung dia meledak nangis. Padahal awalnya dia tegar," kata Ahok

"Kenapa dia nangis. Karena dia nggak tahu apa BPJS. Dia nggak punya uang. Dia memang tidak bilang penyakitnya, tapi kita bisa melihat dari mukanya. Ini orang nahan sakit. Kalau ginjal kan harus cuci darah, nah itu lo urus tuh. Yang harusnya ngurusin kan bukan staf saya, Dinas Sosial dong," lanjut Ahok.

Ahok pun mengatakan di Jakarta yang merupakan kota besar, para pejabat harusnya punya 'hati' saat mengurus warganya.

Menurut Ahok, ketika melihat raut wajahnya seseorang, para pejabat harus peduli atau setidaknya bertanya tentang apa yang orang itu alami.

"Ini Jakarta kota besar. Kalau Anda tak punya hati, nggak bisa jalan. Kita digaji buat ngurusin rakyat, itu yang harus ada di hati kita," ujar Ahok.

Video ini mendadak viral di dunia maya yang membuat para penggunanya terharu.

Pengguna akun Twitter @novtuss, misalnya, berkicau, "keluar juga aer mata gue... masih ada ya, org yg benci beliau, gak ngerti gue.."

Ada pula akun @belindascwt yang berkicau, "weew...basah ni mata. Ahok sikapnya tulus dan tdk ada tersirat sedikitpun kalo itu dibuat buat."

Video Nenek Tua Renta Penjual Kue Nangis Gara Gara Ucapan Dan Perlakuan Ahok Silahkan Lihat Dibawah ini:




Sumber: Tribunnews.com
Videos